http://jurnal.akfaryarsiptk.ac.id/index.php/JIFIK/issue/feedJurnal Ilmiah Farmasi dan Ilmu Kesehatan2020-09-02T12:38:39+00:00Fitri Sri Rezkijifikptk@gmail.comOpen Journal Systems<table style="height: 404px;" width="702"> <tbody> <tr> <td width="168"><img src="/public/site/images/admin/131.jpg"></td> <td width="44"> <p><strong> </strong></p> </td> <td width="438"> <p><strong>Jurnal Ilmiah Farmasi</strong> dan Ilmu Kesehatan adalah jurnal ilmiah yang menerbitkan penelitian artikel asli dalam ilmu farmasi dan ilmu kesehatan dan sains. Jurnal ini di kelola oleh Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Akademi Farmasi Yarsi Pontianak. Jurnal ini juga di terbitkan oleh Akademi Farmasi Yarsi Pontianak. Jurnal Ilmiah farmasi dan ilmu kesehatan diterbitkan dua kali setahun (April dan September). Jurnal ini pertama kali didirikan pada tahun 2020. Kami terbuka untuk naskah dalam berbagai bidang farmasi dan kesehatan dalam bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia dengan abstrak bilingual (Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia).</p> </td> </tr> </tbody> </table>http://jurnal.akfaryarsiptk.ac.id/index.php/JIFIK/article/view/1Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Pandan Hutan Jenis Baru (Freycinetia Sessiliflora Rizki.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus Mutans2020-09-02T12:38:38+00:00Fitri Sri Rizkijifikptk@gmail.comAde Ferdinanjifikptk@gmail.comFahrul Rizkyjifikptk@gmail.com<p>Pandan hutan jenis baru (<em> Freycinetia sessiliflora </em>Rizki) adalah salah satu spesies yang ditemukan pada tahun 2015 di Gunung Passi Kalimantan Barat. Para peneliti menemukan pandan spesies baru itu sangat berbeda dari pandan lain. Hasil skrinning fitokimia daun pandan (<em> Freycinetia sessiliflora </em>Rizki) mengandung senyawa metabolit skunder yaitu alkaloid, flavonoid, terpenoid-steroid, saponin, fenol dan tannin. Berdasarkan senyawa metabolit skunder yang terkandung sehingga dilakukan penelitian untuk menguji daya hambat ekstrak pandan tersebut dengan bakteri <em>streptococcus mutans</em>. Ekstrak tanaman pandan yang di peroleh menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol sehingga diperoleh ekstrak kental yang akan digunakan untuk menguji daya hambat terhadap bakteri <em>steptococcus mutans</em> dengan menggunakan metode cakram disk Kirby-Bauer. Ekstrak pandan di buat dalam 5 konsentrasi berbeda yaitu 30%, 35%, 40%, 45% dan 50%. Kemudian dilakukan pengukuran zona bening yang terbentuk sekitar kertas cakram.</p>2020-09-02T12:16:40+00:00Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Farmasi dan Ilmu Kesehatanhttp://jurnal.akfaryarsiptk.ac.id/index.php/JIFIK/article/view/2Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Pandan Hutan Jenis Baru (Freycinetia Sessiliflora Rizki.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Epidermidis2020-09-02T12:38:39+00:00Fitri Sri Rizkijifikptk@gmail.comAde Ferdinan Ferdinanjifikptk@gmail.comRika Septiani Ljifikptk@gmail.com<p>Pandan hutan (<em> Freycinetia sessiliflora </em>Rizki) merupakan spesies yang ditemukan pada tahun 2015 di Gunung Passi di Kalimantan Barat.Berdasarkan hasil skrining fitokimia daun pandan (<em> Freycinetia sessiliflora </em>Rizki) mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid, flavonoid, terpenoid-steroid, saponin, fenol dan tannin.Berdasarkan senyawa metabolit sekunder yang terkandung sehingga dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas ekstrak daun pandan tersebut dengan bakteri <em>S</em><em>taphylococcus epidermidis.</em>Daun pandan hutan diekstraksi secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% sehingga diperoleh ekstrak kental yang digunakan untuk pengujian aktivitas daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri <em>Stapylococcus epidermidis </em>dengan menggunakan metode cakram disk Kirby-Bauer. Ekstrak daun pandan dibuat dengan 5 konsentrasi yang berbeda yaitu 5%,10%,15%,20% dan 25%.Kemudian dilakukan pengukuran zona bening yang terbentuk disekitar kertas cakram.Data akan disajikan dalam bentuk gambar dan tabel secara deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh daya hambat terhadap bakteri <em>Staphylococcus epidermidis </em>setelah 24 jam dengan rata-rata diameter hambat konsentrasi 5% sebesar 7,25 mm, konsentrasi 10% sebesar 7,59 mm, konsentrasi 15% sebesar 8,36 mm, konsentrasi 20% sebesar 8,73 mm dan konsentrasi yang tertinggi 25% sebesar 9,69 mm.Pada pengamatan 48 diperoleh rata-rata diameter hambat konsentrasi 5% sebesar 7,49 mm, konsentrasi 10% sebesar 7,63 mm, konsentrasi 15% sebesar 8,45 mm, konsentrasi 20% sebesar 8,78 mm dan konsentrasi yang tertinggi 25% sebesar 9,76 mm.</p>2020-09-02T12:22:35+00:00Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Farmasi dan Ilmu Kesehatanhttp://jurnal.akfaryarsiptk.ac.id/index.php/JIFIK/article/view/3Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Pandan Hutan Jenis Baru (Freycinetiase Sessiliflora Rizki.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Propionobacterium acne2020-09-02T12:38:39+00:00Fitri Sri Rizkijifikptk@gmail.comAde Ferdinanjifikptk@gmail.comAkifah Adawiyahjifikptk@gmail.com<p>Pandan merupakan tanaman yang sering dimanfaatkan daunnya.Pandan termasuk ke dalam family Pandanaceae yang terdiri dari beberapa marga yaitu <em>Pandanus, Sararanga, Freycinetia, Martelidendron</em> dan <em>Benstoneana</em>. Pandan hutan jenis baru (<em> Freycinetia sessiliflora </em>Rizki) adalah salah satu spesies yang ditemukan pada tahun 2015 di Gunung Passi Kalimantan Barat. Para peneliti menemukan pandan spesies baru itu sangat berbeda dari pandan lain. Hasil skrinning fitokimia daun pandan (<em> Freycinetia sessiliflora </em>Rizki) mengandung senyawa metabolit skunder yaitu alkaloid, flavonoid, terpenoid-steroid, saponin, fenol dan tannin. Berdasarkan senyawa metabolit skunder yang terkandung sehingga dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas ekstrak pandan tersebut dengan bakteri staphylococcus aureus. Ekstrak tanaman pandan yang di peroleh menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol sehingga diperoleh ekstrak kental yang akan digunakan untuk menguji aktivitas daya hambat terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus</em>dan <em>Propinobacterium acne</em>dengan menggunakan metode cakram disk Kirby-Bauer. Ekstrak pandan di buat dalam 5 konsentrasi berbeda yaitu 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% pada bakteri <em>Staphylococcus aureus</em>dan konsentrasi 30%, 35%, 40%, 45%, dan 50% pada bakteri <em>Propinobacterium acne</em>. Kemudian dilakukan pengukuran zona bening yang terbentuk sekitar kertas cakram. Kontrol positif yang digunakan yaitu pada bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> menggunakan kontrol positif Amixicilin dan pada bakteri <em>Propinobacterium acne</em> kontrol positifnya yaitu Kloramfenikol. Data di analisis dengan tingkat kepercayaan 95%.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil daya hambat ekstrak pandan jenis baru terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus </em>dengan rata-rata diameter konsentrasi 30% sebesar 8,7mm, konsentrasi 35% sebesar 8,85mm, konsentrasi 40% sebesar 9,28mm, konsentrasi 45% sebesar 9,86mm, dan konsentrasi 50% sebesar 10,49mm.dan daya hambat bakteri <em>Propinobacterium acne</em>dengan rata-rata diameter hambat konsentrasi 5% sebesar 6,65mm, konsentrasi 10% sebesar 7,21mm, konsentrasi 15% sebesar 8,17%, konsentrasi 20% sebesar 8,78%, dan konsentrasi 25% sebesar 9,41%</p>2020-09-02T00:00:00+00:00Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Farmasi dan Ilmu Kesehatanhttp://jurnal.akfaryarsiptk.ac.id/index.php/JIFIK/article/view/4Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Pandan Hutan (Freycinetia Sessiliflora Rizki.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli Dan Streptococcus Mutans2020-09-02T12:38:39+00:00Fitri Sri Rizkijifikptk@gmail.comAde Ferdinanjifikptk@gmail.comIsbahi Asri Wjifikptk@gmail.com<p><em>Freycinetia Sessiliflora</em> Rizki adalah spesies tanaman pandan hutan yang baru ditemukan tahun 2015 di kalimantan barat digunung passi singkawang. senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam daun pandan hutan ini ialah golongan senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin yang bersifat sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun pandan hutan terhadap bakteri <em>Escherichia coli</em> dan <em>Streptococcus mutans.</em>Ekstraksi dilakukan dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode cakram disk Kirby-Bauer. Ekstrak pandan di buat dalam 5 konsentrasi berbeda yaitu 30%, 35%, 40%, 45% dan 50%.Hasil uji aktivitas antibakteri dianalisis menggunakan metode tabulasi (tabel) dan dijelaskan secara deskriptif. Hasil dari penelitian in zona hambat yang terbentuk pada bakteri <em>Escherichia coli</em>dengan konsentrasi 30% yaitu 8,78 mm, konsentrasi 35% yaitu 9,15 mm, konsentrasi 40% yaitu 10,18 mm, konsentrasi 45% yaitu 10,43 mm, konsentrasi 50% yaitu 10,58 mm, dan kontrol positif (Amoksisilin) yaitu 15,12 mm. sedangkan pada bakteri <em>Streptococcus mutans</em>konsentrasi 30% yaitu 10.40 mm, konsentrasi 35% yaitu 10.71 mm, konsentrasi 40% yaitu 10.90 mm, konsentrasi 45% yaitu 11.14 mm, konsentrasi 50% yaitu 11.84 mm, dan kontrol positif (Amoksisilin) yaitu 14.92 mm.</p>2020-09-02T12:31:02+00:00Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Farmasi dan Ilmu Kesehatanhttp://jurnal.akfaryarsiptk.ac.id/index.php/JIFIK/article/view/5Uji Daya Hambat Ekstrak Kental Etanol Pandan Hutan Jenis Baru ( Freycinetia Sessiliflora Rizki) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus2020-09-02T12:38:39+00:00Fitri Sri Rizkijifikptk@gmail.comAde Ferdinanjifikptk@gmail.comAyu Anggraini Mustiningsihjifikptk@gmail.com<p>Pandan hutan jenis baru (<em> Freycinetia sessiliflora </em>Rizki) adalah salah satu spesies yang ditemukan pada tahun 2015 di Gunung Passi Kalimantan Barat. Para peneliti menemukan pandan spesies baru itu sangat berbeda dari pandan lain. Hasil skrinning fitokimia daun pandan (<em> Freycinetia sessiliflora </em>Rizki) mengandung senyawa metabolit skunder yaitu alkaloid, flavonoid, terpenoid-steroid, saponin, fenol dan tannin. Berdasarkan senyawa metabolit skunder yang terkandung sehingga dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas ekstrak pandan tersebut dengan bakteri <em>S</em><em>taphylococcus aureus</em>. Ekstrak tanaman pandan yang di peroleh menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol sehingga diperoleh ekstrak kental yang akan digunakan untuk menguji aktivitas daya hambat terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus</em> dengan menggunakan metode cakram disk Kirby-Bauer. Ekstrak pandan di buat dalam 5 konsentrasi berbeda yaitu 5%, 10%, 15%, 20% dan 25%.Kemudian dilakukan pengukuran zona bening yang terbentuk sekitar kertas cakram. Data di analisis oleh anova satu arah dengan tingkat kepercayaan 95%.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil daya hambat ekstrak pandan jenis baru terhadap bakteri <em>Staphylococcus aureus </em>dengan rata-rata diameter hambat konsentrasi 5% sebesar 10,86 mm, konsentrasi 10% sebesar 11,46 mm, konsentrasi 15% sebesar 11,8 mm, konsentrasi 20% sebesar 12,24 mm dan konsentrasi yang tertinggi 25% sebesar 12,9 mm.</p>2020-09-02T12:34:43+00:00Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Farmasi dan Ilmu Kesehatan